Moderator: Arif Atan (Wartawan Harakah)
Panel 1: Rahmat Haron (Pengumpul)
Pusingan 1
-
Sedikit pengenalan
-
Pak Samad mula kedepan mengenai isu PPSMI
-
Sasterawan perlu Nampak masalah negara
-
Konteks (Justifikasi & konsep)
-
Paranoid pasukan keselamatan
-
Sajak ketika perhimpunan BERSIH 2.0 Pak Samad
-
Suasana puisi atau sajak mendung sebelum Pak Samad
Pusingan 2
-
Dahulu media sempit(medium dan media yang kurang bagi ruang sajak)
-
Sekarang muncul medium media luas dan bebas
Panel 2: Fazallah Pit (Penulis)
Pusingan 1
-
Rujuk mukasurat 52
-
Cincang puisi bila kritik pemerintah
-
Terbit ketika mendung
-
Puisi lah untuk rakyat
-
Kemunculan Buku Di Atas Padang Sejarah amat penting sebagai kitab
puisi
-
Isu rasuah, plurisme, alam sekitar (garang)
-
Meliputi semua aspek zaman
-
Garang tapi murni lagi membina (seperti nasihat bapak kepada anak)
-
Isu kaum mukasurat 72
-
Prinsip Pak Samad mengenai kenegaraan, derita rakyat
-
Setiap sajak ada akar umbi, sebab musabab
-
Kritik dengan nada murni (puisi kasih sayang)
Pusingan 2
- Perlu nilai estatika murni bukan emosi
-
Keliling rakyat (antara sebab beliau berjiwa rakyat)
Panel 3: Husni Abas
Pusingan 1
-
Murbawan (rakyat biasa, marhean)
-
Niagawan, kuasawan
-
1 Septeber 1953 mula berkarya
-
Perakam zaman & sejarah
-
Kod 71 bagi kad pengenalan
-
Orang yang bercakap mnegenai negara. (negarawan)
-
Pak Samad dulunya seorang editor dan wartawan
-
Lihat puisi Pak Samad untuk melihat apa yang berlaku
YB Dr Halimah: “mengilmukan rakyat,
merakyatkan ilmu”
Sesi Pak Samad
-
1932, Singapura
-
Isnin & Khamis, Masjid Negara (asar hingga maghrib)
-
Apaklah
-
“Bangsawan sentiasa di atas, manakala murbawan dibawah”
Fakhrul Yaacob
14 September 2013
PPAS
No comments:
Post a Comment